Bandung, 19 Juli 2025—Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), melalui Program Studi Pendidikan IPA FPMIPA, kembali menggelar pelatihan dengan tema “Teaching for Climate Action: Content, Pedagogy, Assessment”. Pelatihan terselenggara atas kerja sama Program Studi Pendidikan IPA FPMIPA UPI, Program Studi Pendidikan Biologi FPMIPA UPI dan Science Education Department, Okayama University. Pelatihan yang berlangsung pada 18–19 Juli 2025 ini, bertempat di Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FPMIPA) UPI, Bandung.
Pelatihan tersebut merupakan bagian dari fase kedua proyek ATECCE (2025–2027), yang berfokus pada pengembangan pendidikan aksi perubahan iklim bagi calon guru dan penguatan pendidikan perubahan iklim (Climate Change Education, CCE) di sekolah-sekolah. Program melibatkan negara-negara seperti Indonesia, Jepang, China, Filipina, India, Kazakhstan, Malaysia, Mongolia, dan Thailand.
Kegiatan yang telah dilaksanakan menghadirkan dua pakar pendidikan perubahan iklim yaitu Prof. Hiroki Fujii dari Okayama University, Jepang, dan Prof. Dr. Ari Widodo dari UPI. Kedua pembicara membahas berbagai topik penting, mulai dari konsep dasar perubahan iklim, pendekatan pedagogis inovatif, hingga model asesmen untuk mengukur perubahan pengetahuan, sikap, dan perilaku siswa. Prof. Ari Widodo membuka sesi dengan memaparkan dasar ilmiah perubahan iklim, serta pentingnya adaptasi dan mitigasi. Sementara itu, Prof. Fujii berbagi pengalaman mengenai praktik inovatif di Jepang, seperti eksperimen pembuatan biodiesel dan studi lapangan ke biomass town. Beliau juga menekankan pentingnya pembelajaran yang berpusat pada siswa dan berbasis pengalaman langsung.
Selain ceramah, pelatihan ini juga mencakup diskusi kelompok di mana peserta merancang rencana pembelajaran untuk aksi perubahan iklim, yang selanjutnya dipresentasikan dan didiskusikan bersama fasilitator dan narasumber. Pelatihan ini akan diikuti keberlanjutan program pasca-pelatihan. Tiga hingga lima peserta terpilih akan melaksanakan pembelajaran mereka dengan pendampingan melalui lesson study bersama MGMP Bandung Raya. Semua aktivitas akan direkam sebagai bahan untuk refleksi yang akan dilaksanakan pada Oktober dan Desember 2025.
Panitia berharap pelatihan ini akan menciptakan gerakan pembelajaran perubahan iklim yang sistemik dan berkelanjutan.
“Kami ingin agar pendidikan perubahan iklim tidak hanya menjadi topik diskusi, tetapi juga menjadi bagian dari pengalaman belajar sehari-hari siswa,” ujar salah satu fasilitator.
Penulis: Suhendar Somawijaya
Editor: Pohaci Puspa Nuwangi